Indonesia Yang Saya Cita-citakan

Latar Belakang

Banyak sekali hal-hal yang telah terjadi setelah sejak Indonesia merdeka pada tanggal 1945 hingga kini. Kita sudah banyak sekali melalui berbagai era, mulai dari Orde Lama, Orde Baru, hingga era Reformasi sekarang ini.

Berbagai era memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Banyak pula peristiwa-peristiwa besar terjadi hingga hari ini, tentunya peristiwa-peristiwa ini terjadi semata-mata sebagai wujud aspirasi rakyat terhadap negara. 

Pertanyaannya adalah mengapa? Ya, mengapa sampai ada peristiwa semisal GAM, GPM, hingga Pemberontakan G30SPKI maupun DI/TII? hingga kini bermunculan berbagai macam aksi bela agama, ulama, maupun negara? Jawabannya sederhana, walaupun terlihat seolah para tokoh dan para pelaku yang ada di dalam kejadian-kejadian tersebut memiliki suatu kepentingan, namun disisi lain juga karena mereka adalah rakyat indonesia, yang memiliki aspirasi, keinginan, memiliki suatu konsep atau cita-cita tentang negara Indonesia. Cita-cita tentang negara yang sesuai dengan hati dan jati dirinya, yaitu "Indonesia Yang Saya (atau Kami) Idam-Idamkan".

Pada tulisan kali ini, saya selaku penulis akan menceritakan tentang bagaimana cita-cita yang saya punya untuk Indonesia.

A. Dari Segi Budaya dan Masyarakatnya

1. Masyarakat yang senantiasa mempelajari dan mengamalkan ajaran agamanya dari sumber yang baik menurut kitab sucinya masing-masing secara menyeluruh. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham sesat dan dapat membantah dan menjelaskan segala macam fitnah yang diarahkan dan dituduhkan kepada kelompok agamanya.

2. Tidak adanya upaya untuk memecah belah dan menyudutkan suatu kelompok tertentu.

3. Menghilangkan politik adu domba.

4. Saling toleransi namun tidak pula mengorbankan hal-hal yang bersifat prinsipil dan tidak pula sikap toleransi tersebut dijadikan alat untuk "mengekang" kebebasan seseorang dalam menjalankan apa yang telah menjadi tuntunan hidupnya seperti hal-hal yang terjadi sekarang ini.

5. Perlunya tidak hanya mempelajari namun juga mengamalkan nilai dari tiap-tiap sila yang terkandung di dalam pancasila agar kita dapat menyadari jika kita menemukan suatu paham yang menyimpang.

6. Mempelajari kembali sejarah-sejarah Indonesia dan baik buruknya ideologi-ideologi lain yang ada di dunia selain pancasila sehingga masyarakat khususnya sekarang para pemuda tidak gampang terdoktrin oleh paham-paham sesat yang dapat membahayakan keutuhan NKRI.

7. Menghilangkan sikap dan perasaan "selalu diperlakukan tidak adil karena merasa minoritas" juga menghilangkan penyebutan mayoritas-minoritas dikarenakan penyebutan-penyebutan tersebut mudah sekali dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengadu domba dan memecah belah persatuan Indonesia.

8. Membudayakan sikap selalu "Bersyukur" dan "Introspeksi" sehingga tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang ada. Misalnya saja, kita jumpai ada sebagian oknum yang mencoba menghasut sebagian bangsa kita agar mereka merasa terdiskriminasi, mendapat perlakuan tidak layak dikarenakan ras maupun keyakinan yang mereka anut, yang mana justru pada kenyataannya mereka memiliki kehidupan yang layak, disukai banyak orang di lingkungannya, karir dan prestasi yang gemilang serta kadang-kadang lebih diutamakan ketimbang orang lain. Sesungguhnya, jika bangsa kita senantiasa membiasakan "mengintrospeksi" dan "mensyukuri", maka hasutan oknum tersebut tak lebih hanya sebuah angin lalu.

B. Dari Segi Pemerintahan

1. Indonesia merupakan negara yang sangat beragam, oleh karena itu saya ingin pemerintah memiliki suatu sistem pemerintahan yang dapat merangkul dan mengayomi dengan baik keberagaman tersebut. Oleh karena itu saya berharap pemerintah dapat menjalankan pemerintahan sesuai dengan syariat Islam. Mengapa? Dikarenakan jika kita melihat peradaban Internasional pada zaman dahulu hingga zaman sekarang. Rata-rata negri yang memang menganut sistem pemerintahan yang berdasarkan syariat islam merupakan sebuah negri yang maju. Pada zaman dahulu kita dapat melihat bagaimana Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wa Sallam dapat menjalankan kepemimpinan khilafah Islamiyah yang mana dalam kepemimpinan tersebut, tidak hanya merangkul umat muslim saja namun juga umat-umat agama lainnya. Begitu pula pada era kepemimpinan Ottoman Turki hingga sekarang bisa dilihat negara-negara besar yang menerapkan syariat Islam seperti Arab Saudi dan Turki.

Syariat Islam pada dasarnya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist, yang mana dalam mempelajarinya, kita jangan lihat apa yang dikerjakan pelakunya, karena tiap-tiap pelaku hanyalah manusia yang sudah pasti bisa benar dan bisa pula salah.

Al-Qur'an dan Hadist menurut kepercayaan umat islam adalah sebuah buku panduan bagaimana caranya kita menjalani kehidupan di Dunia hingga kehidupan setelah Dunia. Yang mana sebagai buku panduan, tentunya membahas seluruh aspek kehidupan. Mulai dari tata cara beribadah, bagaimana caranya kita bersikap kepada Tuhan, orang tua, guru, teman, diri sendiri, hingga sistem pemerintahan, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, saya meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara kita dan Al-Qur'an pastinya saling bersinergi, tidak akan bertentangan satu sama lainnya. Dan saya juga meyakini, apabila kita sebagai bangsa Indonesia benar-benar menjalankan pemerintahan kita berdasarkan Pancasila, pastilah pemerintahan kita juga sesuai dengan Syariat Islam.

Sayangnya, banyak sekali masyarakat kita yang justru terlanjur takut dan antipati mendengar gagasan seperti ini, banyak oknum-oknum yang mengkaitkan syariat islam ini dengan paham terrorisme dan radikalisme yang mana justru syariat islam sangat menentang kedua hal tersebut. Oleh karena itu, kembali kepada point A ke 1, jika para masyarakat terutama pada masalah ini umat islam mau mempelajari, mendalami dan menerapkan ajaran agamanya sendiri, tentunya mereka tidak akan mudah terhasut oleh hasutan-hasutan sesat dari para oknum-oknum tersebut.

2. Inginnya saya sebagai warga negara Indonesia memiliki pemerintah yang benar-benar mendengarkan aspirasi rakyatnya. Sehingga kelak tidak ada lagi yang namanya aksi unjuk rasa hingga berkelanjutan seperti yang terjadi sekarang ini. Jika pemerintah benar-benar melakukan pekerjaannya secara serius sesuai dengan kemauan rakyatnya dan dengan hati yang tulus, maka saya yakin pemerintah tersebut akan menjadi pemerintah yang dicintai oleh rakyatnya, dan akan sangat dirindukan kepemimpinannya dahulu kelak.

C. Ekonomi

Tentunya saya sebagai Bangsa Indonesia ingin Indonesia berubah statusnya dari Negara Berkembang menjadi Negara Maju. Tak dapat disangkal, tentunya banyak sekali potensi dan kekayaan alam di Indonesia yang apabila kita mampu mengolahnya dengan benar, akan menjadikan Indonesia salah satu negara paling kaya di Dunia. Namun mengapa sampai saat ini Indonesia belum bisa sampai ke tahap tersebut?

Menurut saya jawabannya adalah karena lagi-lagi kita sebagai manusia tidak menerapkan budaya pancasila sehingga yang kita pikirkan hanyalah bagaimana memperkaya diri kita sendiri. Bukan mencari solusi untuk kekayaan bangsa dan anak cucu kita kelak. Karena kita terlalu banyak mengambil jalan mudah.

Contoh kasusnya banyak sekali, dari mulai lepasnya sumber emas kita di papua ke tangan Freeport, lalu lepasnya Indosat, dan masih banyak pula.

2. Sering kita sadari sendiri bahwa bangsa kita ini adalah bangsa yang mudah terlena, dan lebih suka menjadi pengguna ketimbang belajar memproduksi sendiri. Coba saja jika kita hilangkan sifat tersebut.

Contohnya lihat saja mantan Presiden kita B.J. Habibie dengan banyak rancangan-rancangan pesawatnya yang mendunia. Lalu sempat ramai di berita beberapa waktu lalu, seorang tukang besi mampu membuat tangan robot untuk menggerakan kembali tangan kirinya yang lumpuh. Lalu mobil esemka, walaupun belum sempurna.

Intinya dari contoh-contoh tersebut, jika kita mau mencoba belajar memenuhi keinginan kita sendiri tanpa bergantung pada negara lain, Insya Allah hanya dalam beberapa tahun atau mungkin beberapa puluh tahun kemudian, Indonesia akan menjadi negara yang dapat mengalahkan Jepang, maupun Amerika.





Kesimpulan

Berdasarkan Paragraf yang telah saya tulis, saya menginginkan Indonesia yang memiliki budaya, pemerintahan, dan perekonomian yang benar-benar mengacu kepada pancasila dan Syariat Islam, yang mana para pelakunya menjalankannya dengan tulus, sepenuh hati, sehingga terwujud suatu negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita saya sebagai salah satu putera Bangsa Indonesia.

Dalam penulisan ini, mengapa saya banyak mengkaitkan Islam? Karena sejak lahir, saya merupakan seorang Putera Bangsa yang beragama Islam dan Cinta serta peduli atas apa yang terjadi kepada bangsa Indonesia. Walaupun sebagai seorang muslim saya bukan termasuk orang yang taat beragama, dan juga sebagai seorang putera bangsa saya juga belum menjadi seorang pancasilais yang baik, namun saya akan tetap berupaya untuk memberikan sumbangsih saya, apapun itu bentuknya, untuk membuat negara Indonesia ini menjadi sebuah negara yang lebih baik dari sekarang.