Kimia Dasar 2 : Larutan

Kelompok 5 :
- Andryan Ahmad Fauzi
- Irvan Novriansyah (Penanggung Jawab)
- Muhammad Guruh Ajinugroho

Sifat Dasar Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat

Kelarutan
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut, untuk larut dalam suatu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak klorida dalam air.

Tipe Larutan :
1)    Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik
a)    Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
i)     Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
ii)    Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
iii)   Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
b)    Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.

Yang tergolong elektrolit lemah:
Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
c)    Larutan Non Elektrolit
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).

Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
i)     Larutan urea
ii)    Larutan sukrosa
iii)   Larutan glukosa
iv)   Larutan alkohol dan lain-lain

2)    Berdasarkan tingkat kejenuhan
a)    Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b)    Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c)    Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
3)    Berdasarkan PH
a)    Larutan Asam :
i)     Asam Kuat
Asam yang seluruh molekulnya terurai menjadi ion. Contohnya:

HCl → H+ + Cl–
H2SO4 → 2H+ + SO42-
[H+] = x. M

Ket :
M = Konsentrasi asam
x = valensi asam

ii)    Asam Lemah
Asam yang hanya sebagian molekulnya terurai menjadi ion. contohnya :

CH3COOH → CH3COO– + H+
HCN → H+ + CN–
[H+] = √(ka. M)
[H+] = α . M
α = √Ka / M
α = mol zat terurai / mol zat mula mula

Ket:
α = Derajat ionisasi
Ka = Tetapan Ionisasi asam
M = Konsentrasi Asam

b)    Larutan Basa :
i)     Basa Kuat
NaOH → Na+ + OH–
Mg(OH)2 → 2 Mg+ + 2 OH–
[OH–] = x.M

Ket :
M = Konsentrasi basa
x = valensi basa

ii)    Basa Lemah
NH3 → NH4+ + OH–
[OH–] = √(kb. M)
[OH–] = α . M
α = √Kb / M
α = mol zat terurai / mol zat mula mula

Ket:
α = Derajat ionisasi
Ka = Tetapan Ionisasi Basa
M = Konsentrasi Basa

Konsentrasi Larutan
Digunakan Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan
  1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.
% =  gram zat terlarut  x   100 %
               gram larutan

  1. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
X  =  mol suatu zat  :  mol seluruh zat

  1. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
M = mol : liter
         = mmol : ml

  1. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 pelarut.
M  = (1000 : p)   X   (gram : BM)

  1. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
N  =    grek : liter
             =    mgrek :  ml
Grek = mol x jumlah H+ atau OH

Comments

Popular Posts