Mengenal Tokoh Wayang Arjuna

Ilustrasi Arjuna menurut seorang seniman.
Arjuna merupakan seorang tokoh protagonis dari cerita Mahabarata. Ia merupakan seorang anggota keluarga Pandawa yang berparas tampan dan berhati lemah lembut. Dalam kisah Mahabarata ia diriwayatkan merupakan putra Prabu Pandu, seorang raja di Hastinapura dengan Kunti atau Perta, putri Prabu  Surasena, raja Wangsa Yadawa di Mathura.
Ia merupakan teman dekat dari Kreshna, yang dalam kitab Purana disebut sebagai awatara (penjelmaan) dari Dewa Wishnu. Hubungan mereka sangat erat sehingga Kreshna dapat menjadi penasihat sekaligus kusir kereta Arjuna saat perang Barathayuda berkecamuk.

Dialog antara Kreshna dan Arjuna sebelum perang Barathayuda terangkum dalam sebuah kitab yang bernama Bhagawadgita, yang secara garis besar berisi wejangan suci Kreshna kepada Arjuna yang mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang ksatria di Medan Perang.

Dalam kitab Mahabarata dikisahkan bahwa Prabu Pandu dikutuk oleh seorang Resi (orang suci) sehingga tidak dapat memiliki anak. Namun, istri pertama Prabu Pandu yaitu Kunti, menerima anugerah dari Resi Durwasa sehingga mampu memanggil dewa sesuai keinginannya dan dewa yang dipanggilnya tersebut dapat mengabulkan keinginannya.

Anugerah tersebut dimanfaatkan untuk memanggil dewa Yama, Bayu, dan Indra yang kemudian memberi mereka putra. Arjuna merupakan putra yang lahir dari Indra, sang pimpinan para dewa. Ia lahir di lereng gunung Himawan, di sebuah tempat yang disebut Satsringa pada hari saat bintang Utara Phalguna tampak di zenith.

Sejak kecil Arjuna dididik bersama saudara-saudaranya baik dari Pandawa maupun Korawa oleh Drona. Sejak kecil Arjuna sudah mahir memanah. Ia mendapatkan gelar Maharathi (Kesatria Terkemuka) pada usia muda. Selain itu ia juga berguru pada Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi Pandita di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan jago kadewatan membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka.

Atas jasanya tersebut, Ia menjadi raja di Kahyangan Kaindran bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain :
  • Gendewa (dari Bathara Indra)
  • Panah Ardadadali (dari Bathara Kuwera)
  • Panah Cundamanik (dari Bathara Narada).


Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, antara lain :
  • Keris Kyai Kalanadah
  • Panah Sangkali (dari Resi Durna)
  • Panah Candranila, Panah Sirsha
  • Keris Kyai Sarotama, Keris Kyai Baruna
  • Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu)
  • Terompet Dewanata
  • Cupu berisi minyak Jayengkaton (pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani)
  • Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kyai Pamuk.


Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain :
  • Panglimunan
  • Tunggengmaya
  • Sepiangin
  • Mayabumi
  • Pengasih
  • Asmaragama.

Arjuna mempunyai 15 orang istri dan 14 orang anak. Adapun istri dan anak-anaknya adalah :
  1. Dewi Sumbadra , berputra Raden Abimanyu.
  2. Dewi Larasati , berputra Raden Sumitra dan Bratalaras.
  3. Dewi Srikandi
  4. Dewi Ulupi/Palupi , berputra Bambang Irawan
  5. Dewi Jimambang , berputra Kumaladewa dan Kumalasakti
  6. Dewi Ratri , berputra Bambang Wijanarka
  7. Dewi Dresanala , berputra Raden Wisanggeni
  8. Dewi Wilutama , berputra Bambang Wilugangga
  9. Dewi Manuhara , berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati
  10. Dewi Supraba , berputra Raden Prabakusuma
  11. Dewi Antakawulan , berputra Bambang Antakadewa
  12. Dewi Maeswara
  13. Dewi Retno Kasimpar
  14. Dewi Juwitaningrat , berputra Bambang Sumbada
  15. Dewi Dyah Sarimaya.

Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu :

  • Kampuh/Kain Limarsawo
  • Ikat Pinggang Limarkatanggi
  • Gelung Minangkara
  • Kalung Candrakanta
  • Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).


Ia juga banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain
  • Parta (pahlawan perang)
  • Janaka (memiliki banyak istri)
  • Pemadi (tampan)
  • Dananjaya
  • Kumbang ali-ali
  • Ciptaning Mintaraga (pendeta suci)
  • Pandusiwi
  • Indratanaya (putra Bathara Indra)
  • Jahnawi (gesit trengginas)
  • Palguna
  • Danasmara (perayu ulung)
  • Margana (suka menolong).


Arjuna memiliki sifat perwatakan :
  • Cerdik pandai
  • pendiam
  • teliti
  • sopan-santun
  • berani
  • suka melindungi yang lemah.


Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Setelah perang Bharatayuda, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata. Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia muksa (mati sempurna) bersama ke-empat saudaranya yang lain.

Sumber :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Arjuna
  • http://tokohpewayanganjawa.blogspot.co.id/2014/01/arjuna.html

Comments

Popular Posts