Analisis Masalah Sosial : Kasus Kenakalan Remaja
Melihat video kolaborasi yang sedang trend di YouTube baru-baru ini antara rapper Young Lex dan Selebgram awkarin pada lagu yang berjudul BAD diatas membuat saya bertanya-tanya sendiri, "Inikah potret kita sebagai remaja saat ini?", "Apakah ini contoh remaja Indonesia yang ideal? Yang dengan bangganya menunjukan bahwa mereka nakal, mengusung image bad boy dan bad girl seolah-olah itu adalah sesuatu yang membanggakan?".
Jujur hal tersebut membuat saya prihatin. Pasalnya, sebagai seorang remaja, saya pribadi tidak pernah merasa bangga ataupun senang jika ada seseorang yang mencap saya sebagai anak nakal. Itukan bukan suatu julukan yang baik, bukan pula sesuatu untuk dibangga-banggakan, meskipun pada lagu tersebut diceritakan para remaja nakal tersebut sudah bisa cari uang sendiri, tidak menyusahkan orang tua, namun tetap saja bukan berarti menjadi pembenaran bagi kita untuk bersikap semaunya.
Terlepas dari apapun maksud dan tujuan sang pencipta lagu tersebut, menurut penilaian saya lagu ini dapat berpotensi memunculkan stereotype "remaja nakal". Yang mana khawatir saya, para remaja nakal ini nantinya akan menganggap bahwa kenakalan mereka sebagai sesuatu yang biasa, sesuatu yang gaul, sesuatu yang trend dan bukan suatu perilaku yang harus diubah. Kalau sudah seperti ini, maka nantinya generasi penerus bangsa Indonesia kedepannya akan mengkesampingkan etika, moral, dan norma-norma yang berlaku. Berperilaku seenaknya dengan anggapan "hidup-hidup guem suka-suka gue, yang penting gua gak bikin lo susah".
Maka itu, untuk mencegah hal tersebut, perlu adanya kerja sama dari berbagai untuk membantu pembentukan karakter seperti lembaga perlindungan anak, guru, orang tua, agama, dan yang paling utama diri kita sendiri agar kita sebagai remaja tidak terjerumus kedalam pergaulan yang hilang arah.
Maka itu, untuk mencegah hal tersebut, perlu adanya kerja sama dari berbagai untuk membantu pembentukan karakter seperti lembaga perlindungan anak, guru, orang tua, agama, dan yang paling utama diri kita sendiri agar kita sebagai remaja tidak terjerumus kedalam pergaulan yang hilang arah.
Comments
Post a Comment