Ritual Adat : Ngunduh Sarang Burung Walet di Karangbolong (Kebumen, Jawa Barat)
Upacara adat ini diadakan di desa Karangbolong, kecamatan Gombong, kabupaten Kebumen Jawa Tengah bagian selatan. Upacara ini diadakan pada bulan ke Sembilan di pananggalan atau kalender jawa karena waktu tersebut adalah waktu yang paling tepat untuk panen sarang burung walet.
Pantai Karangbolong
Menurut kepercayaan sarang burung walet di desa Karangbolong itu adalah milik dari Nyi Roro Kidul si penguasa Laut Kidul. Supaya tidak terkena musibah maka panen sarang burung walet harus dilakukan dengan mengadakan rangkaian ritual adat yang intinya sebagai upacara keselamatan. upacara adat ini di pimpin oleh pak mandor.
Sesaji buat Nyi Roro Kidul disiapkan antara lain:
- Kain lurik hijau gadung, udang wulung, selendang, Kasur, dan bantal putih.
- Makanan sesaji yang di percaya di senangi Nyi Roro Kidul.
Sebagai contoh lain adalah di bibir gua di pantai karang bolong di laksanakan persiapan pagelaran wayang kulit dengan semua perangkat gamelan dan panayagan.
Bibir Gua Pantai Karangbolong
Dalang mulai membaca mantra sebagai pembuka pagelaran. Dia meminta ijin pada sang pencipta penguasa laut kidul termasuk pengikutnya antara lain Joko Suryo, Suryawati, Den Bagus Cemeti, Kiai Bekel, dan Kiai Surti, untuk keselamatan acara panen sarang burung walet besok harinya.
Upacara adat ini adalah suatu amanat leluhur. Dahulu kata orang tua Kiai Surti adalah utusan kerajaan Mataram Kartasura. Dia ditugasi mencari obat untuk permaisuri yang sedang sakit sampai akhirnya Kiai Surti tiba di pantai Karangbolong.
Kiai Surti lalu bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit dari Dewi Suryawati anak buah dari Nyi Roro Kidul. Sang Dewi memberikan petunjuk bahwa obat yang dicari itu adalah sarang burung walet yang ada di dalam goa Karangbolong.
Sejak peristiwa itu kiai surti akhirnya menikah dengan Dewi Suryawati secara lahir.
Di pagelaran wayang kulit terdapat peraturan yaitu tokoh di wayang tidak boleh gugur atau mati di medan perang sebab jika di pagelaran itu ada yang mati di yakini akan ada musibah kepada pemetik sarang burung walet.
Puncak upacara di tutup dengan acara syukuran beserta pagelaran tari tayub.
Keesokan harinya acara memetik sarang burung walet di percayai akan aman dan selamat sebab sudah mendapat restu dari Nyi Roro Kidul.
Nilai BudayaUpacara ngunduh sarang burung walet di Karangbolong, jika dicermati secara mendalam, mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai itu antara lain adalah: kebersamaan, ketelitian, gotong royong, dan religius. Nilai kebersamaan tercermin dari berkumpulnya sebagian besar anggota masyarakat dalam suatu tempat, makan bersama dan doa bersama demi keselamatan bersama pula. Ini adalah wujud kebersamaan dalam hidup bersama di dalam lingkungannya (dalam arti luas). Oleh karena itu, upacara ini mengandung pula nilai kebersamaan. Dalam hal ini, kebersamaan sebagai komunitas yang mempunyai wilayah, adat-istiadat dan budaya yang sama.
Nilai ketelitian tercermin dari proses upacara itu sendiri. Sebagai suatu proses, upacara memerlukan persiapan, baik sebelum upacara, pada saat prosesi, maupun sesudahnya. Persiapan-persiapan itu, tidak hanya menyangkut peralatan upacara, tetapi juga tempat, waktu, pemimpin, dan peserta. Semuanya itu harus dipersiapkan dengan baik dan seksama, sehingga upacara dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, dibutuhkan ketelitian.
Nilai kegotong-royongan tercermin dari keterlibatan berbagai pihak dalam penyelenggaraan upacara. Mereka saling bantu demi terlaksananya upacara. Dalam hal ini ada yang membantu menyiapkan makanan dan minuman, menjadi pemimpin upacara, dan lain sebagainya.
Nilai religius tercermin dalam doa bersama yang ditujukan kepada Tuhan agar mendapat perlindungan, keselataman dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan.
Sumber:
- Sujarno. 2008. “Upacara Ngunduh Sarang Burung Walet di Karangbolong”, dalam Patrawidya Vol. 9 No. 1. Maret 2008. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.
- http://uun-halimah.blogspot.co.id/2008/12/upacara-ngunduh-sarang-burung-walet-di.html
- http://hypradana.blogspot.co.id/2011/01/ritual-dan-upacara-panen-sarang-burung.html
Comments
Post a Comment